Alasan ilmiah Mengapa Daging Babi Diharamkan Oleh Islam

Pasti anda tahu babi. Ya, hewan yang senang tinggal di kubangan ini memang diharamkan untuk dimakan oleh umat manusia, terutama umat muslim. Seperti yang sudah dijelaskan pada firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah Ayat 172-173.
Yang Memiliki arti,
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Fakta Ilmiah

Menurut ulama dan ilmuwan, daging babi dapat melemahkan daya tahan tubuh dan rentan penyakit. Sebuah restoran yang sehat adalah restoran yang sama sekali tidak tersentuh oleh berbagai unsur daging babi. Siapa pun yang terbiasa mengkonsumsi daging babi ini maka ia akan menanggung dosa di kemudian hari. Para ulama menegaskan bahwa siapa pun yang mengkonsumsi daging hewan pemangsa,  ia cenderung bertabiat kasar dan  selalu berbuat jahat.
Sejumlah penelitian medis ilmiah telah menetapkan bahwa babi – dibandingkan semua jenis hewan yang ada- termasuk daging yang mengandung bahan berbahaya bagi tubuh manusia. Di antara penyakit yang muncul karena memakan babi adalah sebagai berikut:
  1. Penyakit parasit. Di antaranya adalah berkembangnya cacing spiral (termasuk cacing yang paing berbahaya bagi manusia). Semua daging babi pasti mengandung cacing ini. Biasanya cacing ini berkumpul dalam otot-otot, maka orang yang memakan daging babi bisa menderita sakit yang luar biasa dan bisa menyerang diafragma sehingga menyebabkan nafas terhenti,  kemudian mati.
  2. Cacing pita. Cacing pita memilki panjang hingga 10 kaki. Cacing ini bisa menyebabkan perut kejang-kejang dan darah rendah. Juga bisa menyebabkan adanya cacing di otak orang yang memakannya, begitu juga di dalam daging, hati, paru-paru, jeroan daging, dan lainnya.
  3. Cacing scars.   Cacing jenis ini bisa menyebabkan disfungsi pada paru-paru dan penyakit komplikasi pada pencernaan.
  4. Cacing Engcalostoma, Balharesia, Dosentaria. Cacing–cacing jenis ini bisa menyebabkan leukimia, pendarahan, dan penyakit lainnya yang bisa menyebabkan kematian.
  5. Cacing jenis lainnya yang ada di dalam babi yang jumlahnya lebih dari 30 jenis dan bervariasi tingkat bahayanya

Fakta Lain Menyatakan bahwa babi memiliki kandungna berbahaya lainnya, jelasnya sebagai berikut

  1. Babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
    Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii
  2. Daging babi empuk.
    Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat dimanfaatkan tubuh.
  3. Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
  4. Lemak punggung (back fat) tebal dan
    mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
  5. Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).
    Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
  6. Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
  7. Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.
    Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.
  8. Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
  9. Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi.
  10. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
Nah, tampaknya itu sudah cukup buat kita kenapa Allah mengharamkan daging babi untuk manusia, khususnya umat Islam. Ya, karena daging ini sangat berbahaya untuk kita. Allah melarang kita untuk memakan jenis daging ini karena Dia menginginkan makhluk-Nya sehat afiat,
Subhanallah, sungguh Allah Maha baik.  Demikianlah i’jaz al-Qur’an berbicara kepada kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alasan ilmiah Mengapa Daging Babi Diharamkan Oleh Islam"

Posting Komentar