Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Yardley dan Wilson telah memeriksa sebanyak 1.000 laporan yang teridentifikasi ke dalam kategori kasus ‘Facebook Murder’ di seluruh dunia. Laporan tersebut mereka kumpulkan dari berbagai media massa yang menyertakan pengakuan pelaku.
Dan kesimpulan dari studi tersebut, ditemukan 6 jenis pembunuh yang berkeliaran di Facebook, atau dengan kata lain ‘pembunuh yang memanfaatkan Facebook’. Mereka juga menemukan bahwa korban dari ‘Facebook Murder’ kebanyakan adalah pengguna berusia muda, terutama wanita.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 6 jenis ‘Facebook Murder’ menurut hasil studi Elizabeth Yardley dan David Wilson:
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 6 jenis ‘Facebook Murder’ menurut hasil studi Elizabeth Yardley dan David Wilson:
1. Pembunuh jenis ‘Reactor’
Sesuai dengan namanya, jenis pembunuh di Facebook yang satu ini bereaksi dengan keras. Pada jenis ini pelaku pembunuhan umumnya bereaksi atau mudah terpancing dengan informasi-informasi yang ditampilkan di Facebook. Mereka pun tak ragu untuk dengan cepat memutuskan menyerang calon korbannya di kehidupan nyata. Pembunuh jenis ‘Reactor’ adalah yang paling banyak ditemukan dan prosentasenya mencapai 27% kasus.
Contoh pembunuh ini muncul pada tahun 2008. Seorang pelaku pembunuhan bernama Wayne Forrester di Croydon, membunuh istrinya usai membaca posting sang istri yang menyatakan mereka telah berpisah dan sangat ingin bertemu lelaki lain.
2. Pembunuh jenis ‘Informer’
Pembunuh jenis ini menggunakan Facebook justru untuk menyampaikan rencana atau niat pembunuhan yang akan atau telah mereka lakukan. Prosentase pembunuh jenis ini mencapai 22,9% dari kasus-kasus yang diteliti.
Salah satu contoh pembunuh jenis Informer terjadi pada 2013. Seorang pelaku asal Colorado bernama Merrick McKoy dieketahui menculik putrinya yang baru berusia dua tahun dari mantan istrinya. McKoy lantas memposting foto dan beberapa pesan di Facebook, salah satunya, “Aku sudah bilang aku tak bisa hidup tanpamu. Lol (tertawa), kamu pikir aku bercanda.” Lalu ia menembak mati putrinya dan memtuskan untuk bunuh diri.
3. Pembunuh jenis ‘Antagonist’
Pembunuh jenis ini dipicu oleh pertentangan dan perdebatan yang berujung maut di media sosial. Jenis pembunuh ini ditemukan sebanyak 16,7% dari seluruh kasus yang diteliti.
4. Pembunuh jenis ‘Fantasist’
Meski kasus pembunuh seperti ini jarang terjadi, namun menurut hasil studi Yardley dan Wilson merupakan yang paling berbahaya. Pembunuh jenis Fantasist kemungkinan mengalami gangguan kejiwaan yang mendorongnya untuk menjadi Facebook sebagai wadah fantasi kriminal mereka.
5. Pembunuh jenis ‘Predator’
Yang satu ini juga sangat berbahaya dan sulit dilacak. Pasalnya pembunuh jenis ini terkadang tidak membutuhkan motif dalam memilih korabannya. Mereka biasanya membuat profil palsu untuk menjaring korban-korbannya.
6. Pembunuh jenis ‘Imposter’
Persis sama dengan jenis Predator, pembunuh jenis juga menggunakan akun palsu untuk menjaring korban-korbannya. Hanya saja jenis Imposter akan memerankan pribadi orang lain, mereka akan bersandiwara memainkan akun tokoh tertentu yang biasanya sudah cukup dikenal banyak orang. Termasuk ada pula yang berperan sebagai calon korbannya.
Sesuai dengan namanya, jenis pembunuh di Facebook yang satu ini bereaksi dengan keras. Pada jenis ini pelaku pembunuhan umumnya bereaksi atau mudah terpancing dengan informasi-informasi yang ditampilkan di Facebook. Mereka pun tak ragu untuk dengan cepat memutuskan menyerang calon korbannya di kehidupan nyata. Pembunuh jenis ‘Reactor’ adalah yang paling banyak ditemukan dan prosentasenya mencapai 27% kasus.
Contoh pembunuh ini muncul pada tahun 2008. Seorang pelaku pembunuhan bernama Wayne Forrester di Croydon, membunuh istrinya usai membaca posting sang istri yang menyatakan mereka telah berpisah dan sangat ingin bertemu lelaki lain.
2. Pembunuh jenis ‘Informer’
Pembunuh jenis ini menggunakan Facebook justru untuk menyampaikan rencana atau niat pembunuhan yang akan atau telah mereka lakukan. Prosentase pembunuh jenis ini mencapai 22,9% dari kasus-kasus yang diteliti.
Salah satu contoh pembunuh jenis Informer terjadi pada 2013. Seorang pelaku asal Colorado bernama Merrick McKoy dieketahui menculik putrinya yang baru berusia dua tahun dari mantan istrinya. McKoy lantas memposting foto dan beberapa pesan di Facebook, salah satunya, “Aku sudah bilang aku tak bisa hidup tanpamu. Lol (tertawa), kamu pikir aku bercanda.” Lalu ia menembak mati putrinya dan memtuskan untuk bunuh diri.
3. Pembunuh jenis ‘Antagonist’
Pembunuh jenis ini dipicu oleh pertentangan dan perdebatan yang berujung maut di media sosial. Jenis pembunuh ini ditemukan sebanyak 16,7% dari seluruh kasus yang diteliti.
4. Pembunuh jenis ‘Fantasist’
Meski kasus pembunuh seperti ini jarang terjadi, namun menurut hasil studi Yardley dan Wilson merupakan yang paling berbahaya. Pembunuh jenis Fantasist kemungkinan mengalami gangguan kejiwaan yang mendorongnya untuk menjadi Facebook sebagai wadah fantasi kriminal mereka.
5. Pembunuh jenis ‘Predator’
Yang satu ini juga sangat berbahaya dan sulit dilacak. Pasalnya pembunuh jenis ini terkadang tidak membutuhkan motif dalam memilih korabannya. Mereka biasanya membuat profil palsu untuk menjaring korban-korbannya.
6. Pembunuh jenis ‘Imposter’
Persis sama dengan jenis Predator, pembunuh jenis juga menggunakan akun palsu untuk menjaring korban-korbannya. Hanya saja jenis Imposter akan memerankan pribadi orang lain, mereka akan bersandiwara memainkan akun tokoh tertentu yang biasanya sudah cukup dikenal banyak orang. Termasuk ada pula yang berperan sebagai calon korbannya.
0 Response to "Waspada! 6 Jenis Pembunuhan Yang Berkeliaran di Facebook"
Posting Komentar